Mahasiswa KKN-IK IAIN Kudus Melakukan Pendataan UMKM di Desa Purworejo Pati

  • Oct 02, 2021
  • purworejo-pati
  • BERITA

Pati, Kuliah Kerja Nyata (KKN) Terintegrasi Kompetensi IAIN Kudus kecamatan Pati mengadakan salah satu program KKN yakni pendataan UMKM di Desa Purworejo mulai pada sabtu, 25 September 2021 hingga 2 Oktober 2021.

[caption id="attachment_373" align="alignnone" width="300"] Mahasiswa KKN bersama Khoirotus Sa'diyah[/caption]

Kegiatan yang sudah dilaksanakan selama seminggu ini bertujuan untuk mendapatkan jumlah pelaku UMKM secara akurat, sekaligus melihat perkembangan kondisi baik usaha mikro maupun usaha kecil dan menengah.

Disini, mahasiswa KKN IK IAIN Kudus melakukan survey secara langsung dan mencari informasi tentang usaha apa yang sedang dijalani oleh masyarakat di Desa Purworejo. Survey ini dilakukan ke beberapa tempat saja karena mengingat mata pencaharian penduduk Desa Purworejo adalah bertani atau bercocok tanam, maka mahasiswa hanya melakukan survey dengan metode sampel per dukuh agar lebih mudah dan efesien dalam pelaksanaanya.

Desa Purworejo yang memiliki luas wilayah kurang lebih 301.775 km persegi ini, terbagi menjadi empat dukuh, yaitu dukuh Jetak, Pondohan, Kelingan dan Guyangan. Hasil survey tersebut menyatakan bahwa UMKM yang ada di desa Purworejo antara lain: Perdagangan, Peternakan, dan perikanan. UMKM di desa purworejo termasuk dalam kriteria UMKM mikro yaitu UMKM yang memiliki kekayaan bersih maksimal 50 juta dan hasil penjualan tahunan maksimal 300 juta.

Dalam pelaksanaanya, ada beberapa kendala yang mempengaruhi pendapatan mereka secara drastis. Pemberlakuannya Pemberlakuannya Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di masa pandemi ini, membuat omset mereka turun drastis, bahkan mengalami kerugian.

“Selama pandemi, pelanggan jarang makan disini. Hal ini membuat pendapatan warung makan saya turun” ucap Khoirotus Sa’diyah

Khoirotus Sa’diyah yang merupakan penjual bakso dan mie ayam di dukuh Guyangan ini juga memiliki kendala lain selain dampak pandemi. Sempitnya lahan parkir mengakibatkan pelanggan susah untuk memakirkan kendaraanya, apalagi jika menggunakan kendaraan roda empat.

Disisi lain, ada beberapa pelaku UMKM yang belum mendaftarkan usahanya. Karena mereka berfikir tidak terlalu penting untuk mendaftarkan usaha mereka dan akan mengeluarkan banyak uang untuk itu.

Oleh karena itu, mahasiswa KKN IK IAIN Kudus tidak hanya mendata dan menganalisis potensi, melainkan juga mengadakan edukasi kepada pelaku umkm mengenai pentingnya UMKM, memaparkan hasil pendataan, pentingnya izin usaha di kecamatan pati. (Dewi)